Sepenting Apakah Organisasi Ketika Kuliah ?

Kebetulan sekali saya sempat aktif di organisasi ketika kuliah di pendidikan ilmu komputer UPI. Keterlibatan saya di organisasi lebih tepatnya disebabkan oleh kondisi yang mendesak. Saat pertama kali menginjakkan kaki ke bangku perkuliahan sebenarnya saya telah mengazamkan diri untuk tidak ikut organisasi manapun karena agak kapok. Ketika jaman SMA dulu, orang tua kurang apresiatif mengenai prestasi di luar akademik (terutama organisasi).

Kembali ke laptop :D, saya terpaksa aktif menjadi anggota DPM (semacam senat) karena tidak ada orang lain lagi di kelas yang bersedia maju sebagai delegasi. Ya sudahlah, akhirnya saya mulai ngorganisasi. Sangat lugu, karena semenjak SMP sampai SMA tidak pernah aktif di OSIS.

Periode berikutnya, ternyata penderitaan perjuangan masih berlanjut. Selepas pergantian pengurus DPM, saya dipercaya untuk menjadi kepala Departemen Pengembangan Organisasi di BEM Kemakom.

Saya gak akan bercerita tentang pengalaman selama menjadi aktifis di sana, karena pasti akan sangat panjang ceritanya :D. Jadi saya fokuskan hanya pada manfaat serta apa yang perlu diwaspadai ketika menjalani kuliah dan organisasi secara bersamaan.

Manfaat ikutan organisasi:

  1. Melatih leadership skill. Bagaimana melatih diri agar dapat menjalankan setiap tugas, bagaimana bekerja sama dengan rekan-rekan, bagaimana mendelegasikan suatu tugas, bagaimana ketika harus mengambil keputusan secara cepat.
  2. Melatih social skill. Ini yang paling lucu, sebenarnya saya bukan orang yang ansos (anti sosial), tapi paling tidak saya termasuk orang yang introvert, tapi dengan bergabung di organisasi, perlahan saya mulai terbuka dengan orang lain. Sehingga kemampuan sosial saya pun terasah.
  3. Melatih kemampuan public speaking . Tidak mudah untuk berbicara di depan orang banyak. Saya pun menyadarinya, tapi dikarenakan tuntutan peran, terkadang saya harus menjadi pembicara di depan umum walaupun untuk waktu yang singkat. Memberikan briefing di depan panitia penerimaan mahasiswa baru, menjadi moderator pelatihan, menjadi moderator seminar, serta memberi sambutan ketika acara pelantikan anggota baru, itu contohnya.
  4. Melatih mempengaruhi orang lain. Tentunya mempengaruhi dalam hal yang positif. Terkadang ada perbedaan pendapat atau pandangan mengenai suatu permasalahan, dan itu harus dipecahkan bersama. Secara bijak kita memang harus dapat menerima pendapat orang lain, tapi di sisi lain jika kita yakin akan pendapat kita, kita harus dapat mengemasnya sebaik mungkin sehingga orang lain dapat menerimanya.
  5. Menemukan sisi lain kepribadian. Saya pun baru menyadari beberapa sifat yang saya miliki ketika diberi penilaian oleh rekan-rekan di organisasi. Kita akan tahu bahwa kita adalah orang yang tegas, cepat tanggap, cuek, atau berwibawa. Rekan kita menilai kita, sehingga kita menjadi tersadarkan bahwa kita memiliki sifat dan potensi yang awalnya kita tidak menyadarinya.
  6. Memperluas jaringan. Dalam bahasa agamanya : menyambungkan tali silaturahmi. Kita menjadi kenal banyak orang, sehingga kalau butuh tumpangan motor kita akan lebih mudah, kalau kita butuh catatan untuk menghadapi ujian kita tinggal pinjam, kalau kita sedang sakit akan ada yang datang menjenguk, dll.
  7. [silahkan tambahkan sendiri…]

Sedangkan yang harus diwaspadai :

  1. Kesehatan. Walau bagaimanapun sebagian waktu yang ada harus teralokasikan untuk kegiatan organisasi. Untuk menjaga agar kesehatan tetap oke, perhatikanlah pola makan dan pola tidur.
  2. Stabilitas perkuliahan. Ini syarat mutlak saya secara pribadi bahwa : organisasi tidak boleh mengganggu kuliah, dan kuliah tidak boleh mengganggu organisasi. Kenapa ?. Kuliah adalah amanah dari orang tua. Organisasi adalah amanah dari rekan-rekan. Sama-sama harus dijaga. Resikonya : mengurangi waktu main, waktu tidur, dan waktu pacaran (kalau yang laku 😀 )
  3. Skala prioritas. Terkadang jadwal kuliah dengan jadwal rapat bentrok, nah di sini silakan pertimbangkan mengenai skala prioritas keduanya. Mana yang lebih penting, mana yang bisa diwakilkan, mana yang tidak dapat ditinggalkan. Memang berat, tapi tetap harus memilih.
  4. [silahkan tambahkan sendiri…]

Saya memang tidak terlalu berpengalaman dalam hal mengurus organisasi, namun setidaknya point-point yang telah diutarakan tadi adalah hal yang telahsaya rasakan.

Selamat BERJUANG wahai para aktifis 🙂

3 tanggapan untuk “Sepenting Apakah Organisasi Ketika Kuliah ?

  1. iya kang, saya juga merasakan perubahan ketika berorganisasi, dan nggak ada ruginya ikutan organisasi 😀

Tinggalkan Balasan ke Zulkifli Muhtar Batalkan balasan